검소한 생활을 하는 판사님
별과달
오늘 아침 우리 집 개밥은 '볶음밥'이었다. 이 볶음밥은 어제 저녁에 인도네시아 여자판사님 집에서 먹다 남은 것을 가져 온 것이다. 내가 먹다가 남긴 것이었지만 가져오기 싫어서 괜찮다고 몇 번이나 말해도 음식을 버리게 되면 죄가 된다며 자꾸 봉지에 넣어 주었다. 어른이 그렇게 하니 할 수없이 가져 와 오늘 아침에게 개에게 준 것이다.
알고지내는 여자판사님이 있는데 나보고 시간이 있으면 집에 놀러 오라고 했다. 그의 이름은 뜨리, 그는 집에서 법원으로 출근하고 집으로 퇴근하는 것이 전부라고 했다. 수다를 떨기위해 만나는 친구도 없고 사무실에서 동료 판사들과 함께하는 시간 외에는 거의 혼자 지낸다고 했다. 저녁이나 함께 먹든지 하는 생각으로 7시 되어 갔다. 알려주는 주소대로 찾아갔더니 집은 찾기 쉬웠다. 시내중앙로 1번지 법원관사였다.
그 여자판사님은 고등학생 아들과 함께 법원관사에 살고 있고 의사인 남편은 병원 때문에 원래 고향인 다른 도시에 살고 있다고 했다. 그 이유는 인도네시아에서 판사는 5년마다 인사이동이 있는데 있을 때마다 함께 옮겨 다니는 것이 불편하여 편하게 떨어져 지낸다고 했다. 이미 오래전부터 그런 생활을 해 왔고 여판사님의 친정어머니도 이젠 현직에서 물러났지만 판사님이었다고 했다.
법원관사는 생각보다 참으로 허술했다. 벽에는 곰팡이가 슬어 지난 해 달력으로 보이는 것들로 더덕더덕 붙여두었고, 바닥은 다 낡은 타일로 깔려져 있었다. 타일 바닥위에는 돗자리 깔아 두었고 엉덩이를 대고 앉을 의자도 없었다. 그래서 그냥 돗자리에 퍼질러 앉았다. 바닥에서 찬 기운이 몸속으로 스며드는 것 같았다.
나는 판사라면 아주 잘해 놓고 있지는 않겠지만 그래도 어느 정도는 생각을 하고 갔었다. 하지만 내 생각과는 달리 그는 절약하며 살고 있었다. 여자판사님의 친정어머니가 아주 검소한 생활을 하셨다고 했다. 그래서인가, 일반 전화는 기본요금 때문에 끊어버렸고 전기세와 물세만 납부한다고 했다.
나에게 저녁 먹었냐고 물었다. 나는 아직 안 먹었으니 이곳 근처에 식당 있으면 함께 나가서 먹자는 제의에 볶음밥 맛있게 만드는 곳이 있다고 하였다. 내가 돈을 주면서 판사아들에게 사 오라했고 밥은 종이에 포장되어 왔다. 노란 종이게 포장된 볶음밥을 나와 딸아이 여자판사와 아들 넷이서 따뜻한 홍차와 함께 먹었다.
저녁도 함께 먹고 판사들의 집도 궁금했지만 사실 목적은 딸아이 때문에 갔었다. 법대에서는 마지막 학기가 끝날 무렵 모의법정을 만들어 모의재판을 한다고 했다. 모의재판에서는 사건이 무거운 것일수록 점수가 많다고 했다. 친구들과 함께 찾아다니다가 마땅한 것을 못 찾아서 행여 이미 판결난 사건을 하나라도 구할까 해서 결국 그 판사에게로 간 것이다.
인도네시아하면 우선 부정부패를 많이 떠올린다. 그러나 이 여자판사님이 사는 곳을 보고 그렇지 않는 사람도 많다는 것을 알게 되었다. 조용조용하게 말하는 그 여자판사님의 모습이 자꾸 눈에 선하다. 참으로 배울 점이 있고 선한 분을 만난 것 같아 내 마음이 흐뭇하다.
Hakim yang Hidup Sederhana
KIM. S.W
Sarapan anjingku pada pagi ini adalah ‘nasi goreng’. Nasi goreng ini adalah sisa nasi goreng yang kubawa kemarin dari rumah ibu hakim. Sebenarnya aku tidak ingin membawa sisa nasi gorengku itu tetapi ibu hakim itu memaksaku membawa bungkusan nasi goreng itu dengan alasan berdosa kalau membuang makanan. Akhirnya aku membawa bungkusan nasi goreng dan tadi pagi kuberikan pada anjingku.
Pagi ini di rumah anjing menunya 'nasi goreng'. Nasi goreng ini sisa, tadi malam saya bawa dari Hakim orang Indonesia. Itu sisanya jataku tapi tidak mau bawa pulang tetapi dia membungkus sambil berkata membuang makanan jadi basa berdosa.
Ibu hakim yang kukenal menyuruhku main ke rumah kalau ada waktu. Namanya BuTeri, Kata dia, kegiatannya hanya pergi ke kantor dan pulang kerumah. Dia tidak pernah bertemu teman untuk bercerita – cerita dan selalu sendiri kecuali ketika bersama dengan teman – teman hakim yang lainnya. Aku pergi ke rumahnya sekitar pukul 7 malam untuk makan malam bersama atau yang lainnya. Rumah dia adalah rumah dinas yang terletak di Jalan Dr Cipto No.1 tengah kota.
Saya kenal seorang hakim wanita dia pernah suruh main kerumahnya. Dia berangkat ke kantor dan pulang saja. Jarang bertemu teman untuk ngobrol hanya teman hakim-hakim di kantor setalah itu sendirian di rumah. Saya
Ibu hakim itu tinggal bersama anak laki- lakinya dan suaminya yang bekerja sebagai dokter tinggal di kampung halamannya karena bekerja di rumah sakit. Mereka memilih tinggal terpisah karena hakim akan pindah tugas setiap 5 tahun sekali dan sangat repot pindah bersama – sama setiap kali. Dia sudah lama menjalani kehidupan seperti itu dan ibu kandungnya yang sekarang sudah pensiun dulunya berprofesi sebagai hakim juga.
Rumah dinas sangat sederhana berbeda dengan bayanganku. Tembok yang sudah jamuran ditempeli kalender tahun – tahun lalu dan lantainya dari batu – batu lama. Di atas lantai batu itu ada tikar dan tidak ada kursi sama sekali. Akhirnya aku pun duduk lesehan di atas tikar. Sepertinya hawa dingin dari lantai memasuki tubuhku.
Aku membayangkan rumah seorang hakim yang memang tidak terlalu mewah namun tidak terlalu sederhana. Namun berbeda dengan bayanganku, dia hidup sangat sederhana dan hemat. Ibu kandung dia pun katanya gemar hidup hemat. Mungkin karena alasan itu, telepon rumah telah dicabut dan hanya membayar tagihan listrik dan air saja.
Dia menanyakanku apakah sudah makan malam. Aku menjawab belum dan mengajak pergi makan ke restoran terdekat, namun dia menjawab ada tukang nasi goreng enak di depan rumahnya. Aku memberikan uang ke anak hakim itu untuk membelinya dan nasi goreng itu pun diantarkan dalam keadaan terbungkus kertas minyak. Nasi goreng yang terbungkus kertas minyak kuning itu kumakan bersama dengan anak perempuanku, ibu hakim dan anaknya.
Aku memang ingin makan malam bersama dengan ibu hakim dan penasaran juga dengan rumahnya, tetapi tujuan utamaku adalah mengantar anakku. Di fakultas hukum di semester akhir akan memberikan mata kuliah praktek peradilan pidana maupun perdata. Anakku yang bingung mencari contoh kasus di mana – mana akhirnya pergi ke ibu hakim itu untuk mendapatkan foto kopi berita acara persidangan dan putusannya.
Ketika mendengar kata Indonesia langsung terbayang korupsi. Namun aku menyadari bahwa tidak semua orang seperti itu setelah melihat rumah ibu hakim itu. Aku masih terbayang sosok ibu hakim yang berbicara pelan – pelan. Aku sangat senang karena bertemu dengan orang yang baik hati dan banyak hal yang patut kupelajari.
'인도네시아 일상 > 인니인.한인' 카테고리의 다른 글
남편의 눈이 된 아내 (0) | 2009.05.08 |
---|---|
개울물 흐리는 미꾸라지교수 (0) | 2009.05.06 |
가족이란?/ Apa itu keluarga? (0) | 2009.04.24 |
땅속에서 가스가 나와요 (0) | 2009.04.17 |
별걸 다 기억하는 은행원 (0) | 2009.04.13 |